Selasa, November 20, 2012

SEBAB... MEKARMU HANYA SEKALI, SURAT CINTA UNTUK PUTRI TERCINTA (Bagian 4)


SEBAB MEKARMU HANYA SEKALI

Telah puas kau jaga
Mekarnya kuntum nan dinanti
Wangi bertabur sari madu
Pesona bening takkan pernah terganti
Ilalang iri belalang dan kumbang menanti

Putriku tercinta,...!!

Ke mana pun langkah akan kau bawa, sesungguhnya
bumi tempat kau berpijak akan selalu menjadi saksi bagimu
kelak di hari perhitungan. Tatkala godaan dan rayuan dunia
yang semakin hari jelas semakin berat akan kau temui kelak di
kemudian hari. Maka, selalu ingatlah bahwa kau adalah bagian
dari komunitas makhluk mulia yang dicipta-kan untuk menjadi
khalifah di muka bumi. Seorang penghuni alam yang tak layak
untuk berbuat kemungkaran di atas amanah berat yang
terlanjur dipikulkan. Sebuah amanah besar yang bahkan
gunung-gunung pun tak sanggup memikulnya.
Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,

إِﻧﱠﺎ ﻋَﺮَﺿْﻨَﺎ اﻟْﺄَﻣَﺎﻧَﺔَ ﻋَﻠَﻰ اﻟﺴﱠﻤَﺎوَاتِ وَاﻟْﺄَرْضِ وَاﻟْﺠِﺒَﺎلِ ﻓَﺄَﺑَﯿْﻦَ أَنْ ﯾَﺤْﻤِﻠْﻨَﮭَﺎ وَأَﺷْﻔَﻘْﻦَ ﻣِﻨْﮭَﺎ
وَﺣَﻤَﻠَﮭَﺎ اﻟْﺈِﻧْﺴَﺎنُ إِﻧﱠﮫُ ﻛَﺎنَ ﻇَﻠُﻮﻣًﺎ ﺟَﮭُﻮﻟًﺎ

"Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat kepada
langit, bumi dan gunung-gunung, maka semuanya enggan
untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sesungguhnya manusia itu amat zalim dan amat bodoh." (Al-
Ahzab: 72)

Namun demikian, Allah Subhaanahu wa ta'ala pun tak
pernah melepaskan umat manusia begitu saja tanpa bekal
yang memadai. Hingga Allah Subhaanahu wa ta'ala
menganugerahkan bagi seluruh umat manusia yang ada di
dunia ini kelebihan-kelebihan yang bila mampu digunakan
sesuai dengan ketentuanNya, maka amanah besar itu akan
dapat dilaksanakan dengan baik.
Sungguh, tak ada keraguan sedikit pun untuk
menyadari bahwa setiap insan itu diciptakan dalam kondisi
yang paling baik. Tanamkanlah dalam jiwamu bahwa kau
adalah terlahir sebagai makhluk yang sempurna. Dengarkanlah
jaminan dari Allah Subhaanahu wa ta'ala sendiri tentang
betapa paripurnanya penampilan fisik dari makhluk bernama
manusia, sebagaimana firman Allah Subhaanahu wa ta'ala,

ﻟَﻘَﺪْ ﺧَﻠَﻘْﻨَﺎ اﻟْﺈِﻧْﺴَﺎنَ ﻓِﻲ أَﺣْﺴَﻦِ ﺗَﻘْﻮِﯾﻢٍ

"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam
bentuk yang sebaik-baiknya." (At-Tin: 4)

Belum lagi dengan anugerah akal yang diberikanNya
bagi umat manusia agar mampu memilah dan memilih
kebenaran sekaligus sebagai pembeda antara mereka dengan
makhluk yang lainnya. Maka, Islam sebagai pedomanmu itu
pun telah menyeru pada setiap diri agar selalu
mempergunakan pikiran dan akalnya dalam upaya untuk
menjadi makhluk yang paling mulia di sisiNya.
Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,

اﻟﱠﺬِﯾﻦَ ﯾَﺬْﻛُﺮُونَ اﻟﻠﱠﮫَ ﻗِﯿَﺎﻣًﺎ وَﻗُﻌُﻮدًا وَﻋَﻠَﻰ ﺟُﻨُﻮﺑِﮭِﻢْ وَﯾَﺘَﻔَﻜﱠﺮُونَ ﻓِﻲ ﺧَﻠْﻖِ اﻟﺴﱠﻤَﺎوَاتِ
وَاﻟْﺄَرْضِ رَﺑﱠﻨَﺎ ﻣَﺎ ﺧَﻠَﻘْﺖَ ھَﺬَا ﺑَﺎﻃِﻠًﺎ

"(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau
duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan
tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) ‘Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan
sia-sia." (Ali Imran: 191)

Di perjalanan hidupmu yang bakal kau tempuh, akan
banyak sekali kau temui bermacam godaan serta tipu daya
setan yang tanpa kenal lelah berusaha untuk selalu
merayumu. Mereka, para setan itu tak akan pernah menyerah
sampai tercapai apa yang mereka inginkan. Dengan kondisi
masyarakat yang masih sakit seperti itu, maka sudah
sepantasnyalah kau harus ikut serta dalam upaya-upaya untuk
memperbaikinya.
Jadi, seberat apa pun godaan serta rintangan yang
akan kau hadapi kelak di sepanjang perjalanan hidupmu nanti,
maka sesungguhnya Dia pun telah memberikan jalan
kemudahan dan keselamatan bagi setiap hambaNya. Melalui
para rasul dan nabiNya, Dia telah menurunkan segala aturan
yang menjadi jalan keluar bagi semua permasalahan yang
datang di setiap zaman. Kaidah-kaidah itulah yang selama ini
dikenal sebagai agama. Sesungguhnya Allah Subhaanahu wa
ta'ala menurunkan aturan-aturanNya tersebut sebagai
penjaga dan pemelihara manusia agar terbebas dari jurang
kesengsaraan dan kesulitan. Dan justru bukan malah
sebaliknya.
Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,

ﻣَﺎ أَﻧْﺰَﻟْﻨَﺎ ﻋَﻠَﯿْﻚَ اﻟْﻘُﺮْآَنَ ﻟِﺘَﺸْﻘَﻰ (2) إِﻟﱠﺎ ﺗَﺬْﻛِﺮَةً ﻟِﻤَﻦْ ﯾَﺨْﺸَﻰ

"Kami tidak menurunkan al-Qur’an ini kepadamu agar kamu
menjadi susah, tetapi sebagai peringatan bagi orang yang
takut (kepada Allah)." (Thaha: 2-3)

Oleh karena itu wahai putriku kembalilah kepada al-
Qur’an dan hadits-hadits Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam, pelajarilah, hayatilah, dan kemudian amalkanlah
dengan penuh istiqamah.

-HIJAB

Putriku, pernahkah terlintas dalam benakmu bahwa
sesungguhnya kau diciptakan dengan fitrah yang sangat
mempesona? Pernahkah kau sadari betapa keberadaanmu di
muka bumi ini adalah juga sebagai fitnah bagi kehidupan dan
orang-orang yang tak mengerti? Maka ingatlah selalu pada
sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam :

ﻣَﺎ ﺗَﺮَﻛْﺖُ ﺑَﻌْﺪِيْ ﻓِﺘْﻨَﺔً أَﺿَﺮﱡ ﻋَﻠَﻰ اﻟﺮﱢﺟَﺎلِ ﻣِﻦَ اﻟﻨﱢﺴَﺎءِ.
"Setelah meninggal dunia, aku tidak meninggalkan fitnah
(ujian) yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki daripada
masalah wanita." (HR. al-Bukhari, no. 4808 dan Muslim, no.
2740, 2741)

Lihatlah...! Betapa ternyata kalian semua, para wanita
sepertimu itu, adalah sebuah permasalahan yang harus
disikapi secara sangat hati-hati oleh kaum pria. Dan tentu saja,
kondisi ini pun menuntut konsistensi sikapmu agar benar-
benar mampu menempatkan diri pada posisi yang semestinya.
Dengan penampilan pesona performa fisikmu, serta
kecenderungan untuk selalu memperlihatkan kecantikan pada
orang lain, maka sudah selayaknya, kaum sepertimu memiliki
jalan keluar yang aman, sehingga dapat terhindar dari fitnah
yang telah diperingatkan itu. Wahai putriku tersayang,
Sungguh! Jangan pernah sekali-kali kau terperosok pada jalan
yang hanya mengeksploitasi pesona dan kecantikanmu
sebagai sarana setan untuk men-jerumuskan dirimu sendiri
atau bahkan orang lain ke dalam neraka Jahanam.
Na'udzubillah!
Sebab bagaimanapun, Tuhanmu sangat menyayangi
dan selalu berusaha untuk menjagamu dari segala keburukan
dunia dengan aturan-aturan yang telah diturunkanNya. Dan
Dia pun takkan pernah membebankan sebuah kewajiban yang
kamu tak sanggup memikulnya.
Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,

ﻟَﺎ ﯾُﻜَﻠﱢﻒُ اﻟﻠﱠﮫُ ﻧَﻔْﺴًﺎ إِﻟﱠﺎ وُﺳْﻌَﮭَﺎ

"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan
kesanggupannya." (Al-Baqarah: 286).

Maka karena kasih sayangNya pula, Dia mewajibkan
pada kaummu untuk mengenakan busana kehormatan (jilbab)
yang akan dapat menutupi aurat serta melindungi dirimu dari
pandangan orang-orang yang tidak berhak. Tak ada sesuatu
yang lain dari perintah itu selain kebaikan yang akan kaummu
peroleh. Sebab dengannya, kalian akan dapat lebih mudah
dikenali sebagai wanita bak-baik, sehingga tidak diganggu oleh
orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,

ذَﻟِﻚَ أَدْﻧَﻰ أَنْ ﯾُﻌْﺮَﻓْﻦَ ﻓَﻠَﺎ ﯾُﺆْذَﯾْﻦَ وَﻛَﺎنَ اﻟﻠﱠﮫُ ﻏَﻔُﻮرًا رَﺣِﯿﻤًﺎ

"Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal,
karena itu mereka tidak diganggu. Dan Allah adalah Yang
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-Ahzab: 59)


Putriku shalihah,...!!

Menutup aurat sebagaimana ketentuan Allah
Subhaanahu wa ta'ala dan RasulNya adalah sama pentingnya
dengan ibadah-ibadah lainnya seperti shalat, puasa ataupun
zakat. Yang apabila tidak dilakukan, maka akan mempunyai
konsekwensi serta sanksi berat yang telah ditentukan.
Perintah Allah Subhaanahu wa ta'ala tentang masalah hijab
(jilbab) juga senantiasa diawali dengan kata-kata "wanita yang
Sebab Mekarmu Hanya Sekali | Surat Cinta Untuk Putri Tercinta
17beriman." Maka, sungguh ini menunjukkan pada siapa pun
juga tentang betapa asasinya kewajiban yang satu ini bagi
setiap wanita Mukminah sepertimu.
Allah berfirman,

وَﻗُﻞْ ﻟِﻠْﻤُﺆْﻣِﻨَﺎتِ ﯾَﻐْﻀُﻀْﻦَ ﻣِﻦْ أَﺑْﺼَﺎرِھِﻦﱠ وَﯾَﺤْﻔَﻈْﻦَ ﻓُﺮُوﺟَﮭُﻦﱠ وَﻟَﺎ ﯾُﺒْﺪِﯾﻦَ زِﯾﻨَﺘَﮭُﻦﱠ إِﻟﱠﺎ ﻣَﺎ
ﻇَﮭَﺮَ ﻣِﻨْﮭَﺎ

"Katakanlah kepada para wanita yang beriman: Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara
kehormatannya, dan janganlah mereka memperlihatkan
perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya." (An-
Nur: 31)

Mungkin, apabila syariat yang indah ini bisa terlaksana
sesuai dengan yang semestinya, maka tak akan pernah lagi
ditemui pelecehan-pelecehan atas kaummu, termasuk kasus-
kasus perkosaan yang seringkali terjadi di tengah-tengah
masyarakat. Agamamu telah mengatur permasalahan hijab ini
sedemikian rupa, hanya demi untuk meninggikan derajat serta
memelihara kehormatan dan kesucian mereka sendiri sebagai
wanita Mukminah. Syariat Allah Subhaanahu wa ta'ala itu
benar-benar menginginkan posisi wanita bisa berada pada
kedudukan kemanusiaan yang mulia serta tidak terjerembab
sebagai komoditas yang diperjualbelikan dalam pengertian
yang luas. Di mana pada gilirannya nanti akan dapat
menunjang keharmonisan hidup untuk mencapai keberhasilan
sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Dan satu hal yang
juga mesti kau ingat adalah bahwa hijab bukanlah sarana
untuk memasung segala potensi serta bakatmu. Sebab
kewajiban-kewajiban lain seperti menuntut ilmu, beramar
ma’ruf serta kewajiban untuk bermasyarakat secara baik dan
syar’i masih tetap bisa kau lakukan sepanjang masih
memenuhi kriteria serta hukum-hukum syariat yang ada.

-SAHABAT SEJATI DAN LINGKUNGAN PERGAULAN

Setelah kau lakukan kewajiban hijab, maka paling tidak
telah kau pasang sebuah perlindungan awal dan mendasar
untuk mulai menapak masuk ke dalam kehidupan yang
semakin rumit. Tentu saja kau tak harus berjuang sendirian di
sana. Sebab, hanya dengan teman serta lingkungan yang
baiklah, maka kau akan mampu untuk mempertahankan nilai-
nilai agama yang selama ini telah kau pegang. Janganlah
pernah berhenti mencari sebuah pertemanan tulus serta
lingkungan yang baik demi keselamatan agamamu dan
kesucian dirimu. Karena siapa pun tak akan sanggup bertahan
sendirian di tengah arus perubahan zaman yang begitu cepat.
Kau akan tetap membutuhkan seorang teman serta
lingkungan yang tepat untuk bisa memperbaiki kualitas hidup
serta imanmu di masa-masa yang akan datang. Ingatlah,
bahwa tidak semua orang bisa kau jadi-kan sahabat atau
teman. Rasulullah n telah mengingatkan kita tentang hal ini
melalui lisannya yang suci:

اَﻟْﻤَﺮْءُ ﻋَﻠَﻰ دِﯾْﻦِ ﺧَﻠِﯿْﻠِﮫِ ﻓَﻠْﯿَﻨْﻈُﺮْ أَﺣَﺪُﻛُﻢْ ﻣَﻦْ ﯾُﺨَﺎﻟِﻞُ.

"Seseorang itu tergantung perilaku dan kebiasaan temannya,
maka hendaklah salah seorang dari kalian memperhatikan
dengan siapa ia akan berteman." (HR. Abu Dawud, no. 4833
dan at-Tirmidzi)

Dan dengarlah wahai putriku! Bahwa sebaik-baik
persahabatan itu adalah yang bisa memberikan manfaat
bagimu di bidang agama sekaligus dunia. Bahkan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam sendiri mempertegas perlunya
sikap kehati-hatian di dalam memilih teman dengan sabdanya:

ﻻَ ﺗُﺼَﺎﺣِﺐْ إِﻻﱠ ﻣُﺆْﻣِﻨًﺎ وَﻻَ ﯾَﺄْﻛُﻞْ ﻃَﻌَﺎﻣَﻚَ إِﻻﱠ ﺗَﻘِﻲﱞ.

"Janganlah bersahabat, kecuali dengan orang yang beriman,
dan janganlah makan makananmu, kecuali orang yang
bertakwa." (HR. Abu Daud, no. 4837, dan at-Tirmidzi, no.
2395)

Seorang remaja putri yang baik sepertimu, bukan tak
mungkin akan bisa terpengaruh oleh seorang sahabat yang
buruk akhlak dan moralnya. Sungguh, sahabat seperti itu
hanya akan membawamu pada kondisi yang menjerumuskan.
Bahkan tidak mustahil, melalui lingkungan pergaulan
semacam itu pada akhirnya akan memunculkan paradigma-
paradigma ‘modern’ yang menyesatkan seperti; istiqamah itu
kuno, jilbab itu hanya tradisi, serta pandangan kampungan,
bahwa ‘budaya maju’ itu justru pelaksanaan ikhtilath, tabaruj,
serta mempertontonkan kemolekan dan kecantikan tubuh
pada siapa saja dengan melepas-kan baju-baju takwa (hijab).
Begitulah! Sehingga tanpa terasa dan dengan perlahan-lahan,
kau mulai tertarik dengan semua argumen manis dan ‘masuk
akal’ itu, untuk kemudian tanpa sadar mulai melaksanakannya
sedikit demi sedikit. Tanpa pernah menyadari bahwa budaya
baru itu sebenarnya merupakan rekayasa cermat dan
terencana dari musuh-musuh Allah Subhaanahu wa ta'ala
untuk menyeretmu ke dalam jurang kenistaan. Dan pada
akhirnya kelak kau akan menyesalinya. Namun saat itu
penyesalan tidak lagi berguna.
Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,

ﯾَﺎ وَﯾْﻠَﺘَﺎ ﻟَﯿْﺘَﻨِﻲ ﻟَﻢْ أَﺗﱠﺨِﺬْ ﻓُﻠَﺎﻧًﺎ ﺧَﻠِﯿﻠًﺎ (28) ﻟَﻘَﺪْ أَﺿَﻠﱠﻨِﻲ ﻋَﻦِ اﻟﺬﱢﻛْﺮِ ﺑَﻌْﺪَ إِذْ ﺟَﺎءَﻧِﻲ وَﻛَﺎنَ
اﻟﺸﱠﯿْﻄَﺎنُ ﻟِﻠْﺈِﻧْﺴَﺎنِ ﺧَﺬُوﻟًﺎ

"Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak
menjadikan si fulan itu sebagai teman akrab (ku).
Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari al-Qur'an
ketika al-Qur'an itu telah datang kepadaku. Dan setan itu
tidak mau menolong manusia. " (Al-Furqan: 28-29).

Sungguh, jangan pernah sekali-kali kamu mencoba
untuk berteman dengan seseorang yang rendah ilmu agama
serta akhlaknya kecuali bila kamu berada pada posisi yang
lebih kuat untuk bisa memberinya nasehat serta peringatan.
Sebab telah diwajibkan pada siapa pun untuk mengajarkan
kebaikan serta menghalangi tindak kemungkaran sebatas
kemampuan yang ada. Dan Allah Subhaanahu wa ta'ala telah
menjamin mereka –orang-orang yang beramar ma’ruf nahi
mungkar- itu sebagai golongan dari orang-orang yang
beruntung.
Allah Subhaanahu wata'ala berfirman,

وَﻟْﺘَﻜُﻦْ ﻣِﻨْﻜُﻢْ أُﻣﱠﺔٌ ﯾَﺪْﻋُﻮنَ إِﻟَﻰ اﻟْﺨَﯿْﺮِ وَﯾَﺄْﻣُﺮُونَ ﺑِﺎﻟْﻤَﻌْﺮُوفِ وَﯾَﻨْﮭَﻮْنَ ﻋَﻦِ اﻟْﻤُﻨْﻜَﺮِ وَأُوﻟَﺌِﻚَ
ھُﻢُ اﻟْﻤُﻔْﻠِﺤُﻮنَ

"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang
menyeru pada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf serta
mencegah dari yang mungkar, merekalah orang-orang yang
beruntung." (Ali Imran: 104)

Dan di dalam kondisi masyarakat yang sudah tidak lagi
mempertimbangkan nilai akhlak serta masalah syariat sebagai
landasannya, maka tidak ada cara lain untuk menggapai
keselamatan itu selain terus berupaya memperkuat
pertahanan iman dari dalam diri sendiri. Inilah faktor yang
paling penting dan sangat menentukan bagi berhasil atau
tidaknya perjalananmu melalui tahapan ini.

-SABAR DAN ISTIQOMAH

Akhirnya, puncak dari segala upaya dan ikhtiar adalah
terus bersabar dan berusaha istiqamah. Aku sangat paham
bahwa saat ini di sekelilingmu telah mengepung segala
kemaksiatan yang seringkali tak mampu kau hindari. Bangku-
bangku sekolah dan kampus, fasilitas umum dan sarana
transportasi, bahkan sampai di sudut-sudut ruang perkantoran
serta pabrik, telah dipenuhi oleh budaya percampuran bebas
yang telah berlangsung semenjak lama. Praktek ikhtilath di
tengah-tengah masyarakat memang telah menjadi sebuah
kebiasaan yang dipandang wajar.
Jelas, akan selalu ada saat-saat di mana kau merasa
sedih dan sendiri. Tapi kau pun tahu, bahkan Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam, seorang manusia maksum yang
doanya selalu diterima pun pernah mengalaminya. Sebab,
ujian dan cobaan akan selalu membuatmu lebih matang dan
dewasa dalam menjalani kehidupan. Jadi, tetaplah kau
bersabar dengannya. Selanjutnya, jangan pernah berhenti
untuk selalu meminta pertolongan dan jalan keluar yang
terbaik, agar bisa segera keluar dari segala permasalahanmu.
Bukankah Allah Subhaanahu wa ta'ala sendiri yang
menyatakan bahwa:

اﺳْﺘَﻌِﯿﻨُﻮا ﺑِﺎﻟﺼﱠﺒْﺮِ وَاﻟﺼﱠﻠَﺎةِ إِنﱠ اﻟﻠﱠﮫَ ﻣَﻊَ اﻟﺼﱠﺎﺑِﺮِﯾﻦَ

"Mintalah pertolongan kepada Allah dengan kesabaran dan
shalat. Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang
sabar." (Al-Baqarah:153)

Putriku terkasih!
Sesungguhnya takkan dikirimkan oleh Allah
Subhaanahu wa ta'ala sebuah beban yang tak mampu
ditanggung oleh hambaNya. Sebab memang hanya Dia jua
yang paling mengetahui kondisi serta kekuatan dari setiap
makhlukNya. Tentu saja bahwa setiap amal yang mengarah
pada kebajikan akan selalu menemui ujian. Jadi, ketika sebuah
ujian berat serta musibah tiba-tiba datang di tengah upayamu
untuk berbuat baik, maka cukup maknailah semua itu bahwa
Allah Subhaanahu wa ta'ala ternyata masih
memperhatikanmu. Jangan pernah lagi merasa bahwa kau
sendirian. Karena ujian seperti itu juga dialami oleh orang-
orang yang telah memiliki kualitas iman yang sangat tinggi
sekalipun. Dan semakin tinggi pohon, maka semakin kencang
pula angin yang akan menghembusnya.
Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,

أَﺣَﺴِﺐَ اﻟﻨﱠﺎسُ أَنْ ﯾُﺘْﺮَﻛُﻮا أَنْ ﯾَﻘُﻮﻟُﻮا آَﻣَﻨﱠﺎ وَھُﻢْ ﻟَﺎ ﯾُﻔْﺘَﻨُﻮنَ

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja)
mengatakan, ‘Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji
lagi?" (Al-Ankabut:2)

Akan banyak rintangan serta ucapan dan pandangan
sinis dari masyarakat atas setiap tindakan kita untuk menuju
kebaikan. Seorang Muslimah yang harus rela meninggalkan
sekolah, pekerjaan, atau bahkan keluarganya sendiri hanya
karena keinginan untuk berbusana secara kaffah adalah
contoh nyata dari ujian yang sering kita dengar di keseharian.
Maka, ketika ujian yang datang silih berganti itu terus bergulir
seperti tak-kan pernah berhenti dan semakin terasa
memerihkan, janganlah pernah kau merasa putus asa dari
rahmat Allah Subhaanahu wa ta'ala.
Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman
,
وَﻟَﺎ ﺗَﯿْﺌَﺴُﻮا ﻣِﻦْ رَوْحِ اﻟﻠﱠﮫِ إِﻧﱠﮫُ ﻟَﺎ ﯾَﯿْﺌَﺲُ ﻣِﻦْ رَوْحِ اﻟﻠﱠﮫِ إِﻟﱠﺎ اﻟْﻘَﻮْمُ اﻟْﻜَﺎﻓِﺮُونَ

"Dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah,
melainkan kaum yang kafir." (Yusuf : 87)

-HIJRAH

Hijrah secara sederhana bermakna pindah. Berpindah
dari suatu tempat yang lama menuju tempat baru. Berpindah
dari lingkungan yang buruk kepada lingkungan yang lebih baik.
Atau berpindah dari kondisi jahiliyah menuju jiwa yang terang
benderang. Putriku, ketika semua cara telah kau lakukan dan
ternyata semua itu masih belum menunjukkan sebuah hasil
yang diharapkan, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
telah memberikan sebuah teladan untuk melakukan prosesi
hijrah.

Putriku tercinta, ...!!
Berhijrah dalam kehidupanmu lebih dimaksudkan pada
kemampuan serta kemauanmu dalam upaya untuk
memperoleh sebuah iklim yang kondusif bagi pengembangan
agamamu. Ketika seorang Muslimah merasa tak nyaman lagi
di dalam lingkungan pekerjaannya, atau ketika seorang siswi
merasa bahwa lingkungan dan materi pendidikan yang ia
terima tidak dapat memberikan pencerahan yang ia butuhkan.
Atau bahkan ketika seorang ibu yang sangat mengkhawatirkan
keadaan mental anak-anaknya di tengah-tengah
memburuknya tatanan masyarakat di sekitarnya. Maka sabar
dan istiqamah kadang masih terasa belum cukup.
Begitupun denganmu! Di saat ikhtilath serta pergaulan
bebas semakin merajalela di setiap sudut, sedangkan di satu
sisi, kau tak mampu untuk melakukan sebuah perubahan,
maka jalan yang paling baik untukmu di saat itu adalah dengan
melakukan hijrah.
Sedangkan Allah Subhaanahu wa ta'ala sendiri akan
memberikan rahmatNya kepada orang-orang yang mau
bersungguh-sungguh berjuang di jalanNya dengan keberanian
yang kuat dan disertai kebijaksanaan demi untuk
mendapatkan keridhaanNya.
Allah Subhaanahu wa ta'ala berfirman,

إِنﱠ اﻟﱠﺬِﯾﻦَ آَﻣَﻨُﻮا وَاﻟﱠﺬِﯾﻦَ ھَﺎﺟَﺮُوا وَﺟَﺎھَﺪُوا ﻓِﻲ ﺳَﺒِﯿﻞِ اﻟﻠﱠﮫِ أُوﻟَﺌِﻚَ ﯾَﺮْﺟُﻮنَ رَﺣْﻤَﺔَ اﻟﻠﱠﮫِ وَاﻟﻠﱠﮫُ
ﻏَﻔُﻮرٌ رَﺣِﯿﻢٌ

"Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan orang-orang
yang hijrah serta berjuang di jalan Allah, mereka itu
mengharapkan rahmat Allah. Dan Allah Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang." (Al-Baqarah: 218)

Wahai putriku,…!!
Ada banyak kisah pertaubatan serta pencerahan yang
terjadi pada para muallaf (orang yang baru masuk Islam) di
mana salah satu proses yang harus mereka laku-kan adalah
melaksanakan hijrah. Dengan hijrah bukan berarti kita
melarikan diri dari masalah. Namun mencoba untuk
menyusun kekuatan dan akan kembali bila saatnya telah tiba.
Dalam lingkup yang sederhana, hijrah bisa diartikan
dengan mencoba untuk mengubah sikap, perilaku, kebiasaan
serta cara berpikir yang sebelumnya cenderung bebas tanpa
landasan hukum Allah Subhaanahu wa ta'ala berubah menjadi
lebih bijak dan syar’i. Bila sebelumnya engkau telah
mengenakan busana jilbab namun masih saja menampakkan
bagian-bagian tertentu dari tubuh, maka sudah waktunya
untuk memperbaiki kualitas berbusana itu dengan lebih
menyempurnakannya. Bila sebelumnya kita hanya tertarik
dengan buku-buku, majalah, atau media lain yang tidak
memberikan manfaat bagi kekayaan batin, maka sudah
waktunya pula untuk membuka wawasan dan cakrawala
dengan mulai mengkonsumsi bacaan-bacaan yang bisa
meningkatkan kualitas iman dan Islam.
Selanjutnya perlu kiranya untuk lebih menyuburkan
lahan jiwamu dengan mulai membiasakan diri untuk
membaca, memahami (tadabbur) dan mendengar-kan alunan
bacaan al-Qur’an yang bisa memberikan ketenteraman serta
kenya-manan jiwa. Demikian pula mendengarkan dan
menyimak kaset, VCD dan DVD bernuansa Islam. Sebab
peranan media audio akan terasa sangat efektif untuk
mengkondisikan hati agar selalu berada pada posisi yang
sehat’. Maka hal-hal seperti itu akan bisa menjadi sebuah
alter-natif untuk memenuhi kebutuhan terse-but. Pada masa
sekarang ini sudah banyak bermunculan kaset-kaset dan VCD
Islami, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar negeri.
Namun demikian kita tetap harus selektif di dalam
memilihnya.

Bersambung...

SEBAB... MEKARMU HANYA SEKALI, SURAT CINTA UNTUK PUTRI TERCINTA, Haikal Hira Habibillah, Yayasan Al-Sofwa Jakarta

Tidak ada komentar: