Bagiku ini terlalu
lama CINTA...
Dahuluuu sekali,
aku menyangka bahwa yang pertama adalah yang terakhir, sehingga aku mengira dia
adalah engkau wahai CINTA. Tetapi aku salah, itu hanyalah nafsu yang telah
menjarah hati dan fikiranku saat itu.
menjarah hati dan fikiranku saat itu.
Ada beberapa bunga
lain diantaranya.
Ada disana dalam
taman tak berpagar, tapi bukan untukku walau aku pernah mengharpkannya. Karena
dia juga bukan engkau wahai CINTA.
Kudapati setangkai
bunga. Akupun mengira dia adalah engkau wahai CINTA. Kusentuh lembut
kelopaknya, kunikmati indah dan wanginya. Tapi apa? Aku keliru. Dia bukanlah
engkau.
Sejak itu tak
kuberanikan lagi diriku terlalu dekat dengan sesuatu yang aku menyangkanya
adalah engkau.
Kupandangi dari jauh,
bunga ini biasa saja. Tak ada yang istimewa. Tapi aku tetap tidak mau
terpedaya. Aku juga tidak mau tergesa-gesa menebak bahwa dia adalah engkau.
Hatiku menggelora, nafsuku memberontak, dia inginkan aku untuk memetik bunga
yang satu ini. Tapi, penjagaku membisikkan bahwa dia bukanlah engkau dan aku
berlari seejauh mungkin darinya. Dan ternyata memang dia bukanlah engkau.
Saat itu aku
melihat bunga ini masih muda, belum mekar, belum memancarkan wangi semerbak.
Takku hiraukan sentuhannya. Berjalannya waktu bunga remaja beranjak dewasa. Tangkai
sampai kelopak sarinya menghipnotis penglihatanku, wanginya membius otak dan
hatiku. Degup jantungku begitu kencang berada didekatnya walau ketika itu di
bentengi dengan pagar berduri. Aku mencari jalan. Aku mencari pintu. Adakah
pagar ini mempunyai pintu dan jalan? Waktupun tak menungguku. Takdir telah
mendahului. Dia juga milik dunia yang aku tidak memegang Remote Controlnya.
Bunga yang dipundaknya menanggung cita-cita dunia. Keyakinanku bahwa dia adalah
engkau sirna. Kuikhlaskan semuanya.
Wahai CINTA...
Aku menunggumu...
Saat ku ketahui
bahwa jalan yang ku tempuh untuk mencari dan menemukanmu tidak tepat, maka aku
pun mencari jalan yang lain.
Aku mendengar kabar
dari seorang saudara.
Dia adalah seorang
ini dan itu. Begini dan begitu. Aku membaca dari ketikan tangannya. Aku tak
mencium aromamu.
Keluarga
mengabarkan kepadaku. Dia adalah anak si ini dan siitu. Begini dan begitu. Dia
adalah anak si ini dan siitu. Begini dan begitu. Dia adalah anak si ini dan
siitu. Begini dan begitu. Dia adalah anak si ini dan siitu. Begini dan begitu.
Dia adalah anak si ini dan siitu. Begini dan begitu. Dia adalah anak si ini dan
siitu. Begini dan begitu. Dia adalah anak si ini dan siitu. Begini dan begitu.
Dia adalah anak si ini dan siitu. Begini dan begitu.
Tapi aku tak
mencium aroma mu. Maka tak kupaengehkan!
Aku mendengar dari
seorang saudara.
Dia adalah seorang
ini dan itu. Begini dan begitu. Aku membaca dari ketikan tangannya. Aku juga
tak mencium aromamu.
Aku mendengar dari
seorang saudara.
Dia adalah seorang
ini dan itu. Begini dan begitu. Aku membaca dari ketikan tangannya. Aku juga
tak mencium aromamu.
Aku mendengar dari
seorang saudara.
Dia adalah seorang
yang baik akarnya, bagus pokonya, subur dahan dan daunnya. Kubaca surat dari
ketikan tangannya. Aku mendapati bahwa aku mengenali rangka dari tulisan ini.
Aku berdo’a kepada Allah, “jika dia adalah engkau wahai CINTA maka
takdirkanlah dia untukku, mudahkanlah dia jalanku kepadanya dan berkahilah aku
dengannya, tapi jika dia bukanlah engkau wahai CINTA maka jauhkanlah dia
dariku dan jauhkanlah aku darinya dan takdirkanlah aku dengan yang lebih baik
darinya”.
Aromamu sangat
kentara...
Kunantikan dia...
Penantianku penuh
rasa wahai CINTA...
Kegalauan yang
tiada tara. Hanya kepada Allah kumemohon dan meminta.
Apakah karena sebab
dosaku maka Allah mengazabku dengan penantian berat ini?
Aku mohon ampun
kepada Allah ‘Azza wa Jalla atas segala dosa.
Apakah Allah
Subhana wa Ta’ala memualiakanku dengan ujiannya yang mana jika aku mampu
bersabar maka aku akan diberikan pahala yang mulia?
Aku memohon kepada
Allah agar melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepadaku.
1 komentar:
Semoga kita mendapat berkah dari Yang Maha Kuasa.
Mohon ijin untuk info try out gratis UN SBMPTN. Terimakasih.
https://marketing.ruangguru.com/uji
Posting Komentar