Tak terasa sudah tiga hari saya mengikuti bimtek pembaTIK level 3. Hari-hari penuh harapan. Harapan mendapatkan ilmu tentang TIK. Harapan menjadi Duta Rumah Belajar tentunya.
Diklat pembatik adalah Diklat yang diselenggarakan oleh Pusat Teknologi Komunikasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Pustekkom Kemendikbud RI). Kegiatan ini diselenggarakan bertingkat. Mulai dari level 1 sampai level 4. Setiap tingkat bersifat kompetisi, jadi yang peserta yang lulus pada satu level berhak
mengikuti level berikutnya. Pada akhirnya akan terpilih 1 orang masing-masing provinsi menjadi Duta Rumah Belajar.
Pada level 1 materi yang dipelajari adalah tentang literasi TIK. Peserta diberikan pemahaman tentang TIK. Gambaran awal tentang portal Rumah Belajar. Sedangkan dilevel 2 diharapkan peserta dapat mengimplementasikan TIK kedalam pembelajaran. Pemanfaatan beberapa fitur dari portal Rumah Belajar. Pada 2 level ini Diklat diselenggarakan online. Jadi peserta dituntut belajar mandiri.
Dewasa ini guru dihadapakan dengan generasi digital Natives sedangkan guru sebagian besar adalah generasi digital immigrants. Istilah Digital Natives dan Digital Immigrants diciptakan oleh seorang konsultan pendidikan bernama Marc Prensky pada tahun 2001 dalam artikelnya yang berjudul Digital Natives, Digital Immigrants. Marc membahas tentang kesenjangan antara Siswa yang lahir sebagai Digital Natives dalam dekade terakhir abad ke-20. Dengan Pendidik yang menggunakan metode lawas untuk mengajar siswanya. Karena menurutnya teknologi telah mengubah cara siswa berpikir dan memproses informasi. Sehingga sulit bagi Siswa untuk unggul secara akademis menggunakan metode pengajaran yang sudah usang (jaman dulu). Prensky menjuliki anak-anak ini Digital Natives “Pribumi Digital”. (agungsulistiyan.wo 4/24, 2017). Diharapkan program pembaTIK ini bisa menjadi solusi dari permasalahan guru saat ini.
Kegiatan yang diadakan di Edotel Minangkabau ini adalah bimtek pertama lintas jenjang dan lintas mapel yang pernah saya ikuti. Pesertanya ada dari SMK, SMA, SMP, dan SD. Saya harus bersaing dengan 30 orang guru-guru smart dari penjuru Sumatera Barat. Canggung, karena sebagian mereka ada yang betul-betul dari mapel TIK. Kalaupun tidak, minimal mereka sudah terbiasa memanfaatkan TIK untuk pembelajaran.
Beruntung sekali peserta yang lulus mengikuti pembaTIK level 3 ini. Selama 3 hari dari tanggal 25-27 Juli sebanyak 30 peserta terpilih diajak mengkreasi TIK untuk pembelajaran. Diantaranya adalah pembuatan video Pembelajaran. Adalagi materi pemanfaatan fitur Kelas Maya yang ada di portal Rumah Belajar. Kemudian pembuatan kelas Diklat di portal pembaTIK.
Kegiatan ini akan diselenggarakan setiap tahun. Semua guru, bahkan umumpun berkesempatan untuk mengikutinya.
Kita harus melek informasi. Bukan zamannya lagi menunggu dan menerima, tapi sudah seyogyanya mencari, menjemput dan berbagi.
Bagi teman-teman yang berminat mengikuti kegiatan ini dan kegiatan-kegiatan serupa lainnya silahkan buka halaman resmi Pustekkom Kemendikbud di Facebook. Kemudian juga bisa mencari Diklat yang diinginkan di simpatik.belajar.kemdikbud.go.id. sedangkan untuk pemanfaatan rumah belajar teman-teman bisa mengakses belajar.kemdikbud.go.id.
Selamat mencoba!
#Dutarumahbelajar2018
#PembaTIKlevel3Sumbar
#PembaTIKlevel3Sumbar
6 komentar:
Bagus sekali pak..
Salam literasi π
Baidewei, Poto bapak kok gak dimasukkan sekalian? π
Keren tulisannya Pak π
Ndak dan yang bagus buk, jangan rusak pula tulisan yang sudah dikonsep siang dan malam gara-gara foto itu... Hehe, makasih buk, salam literasi
Terima kasih buk
niceπ
Thanks bu angel..
Posting Komentar