Selasa, Desember 25, 2012

KECERDASAN IYAS BIN MU’AWIYAH BIN QURRAH AL-MUZANNI 3



Semangat putra Al-Muzanni ini semakin membara untuk memperdalam ilmu. Hingga akhirnya sampailah pada suatu titik yang menakjubkan yang dikendaki Allah Subhana wa Ta’ala. Sehingga orang-orang tua pun menaruh hormat kepadanya, belajar darinya meskipun beliau masih sangat belia.


Pada suatu tahun, ketika Abdul Malik bin Marwan mengunjungi Bashrah sebelum menjadi khalifah, dia melihat Iyas yang masih remaja dan belum lagi tumbuh kumisnya berada paling depan sebagai pemimpin, sedangkan dibelakangnya ada empat orang qurra’ (penghafal Al-Quran) yang sudah berjenggot panjang yang sudah berpakaian resmi berwarna hijau. Maka Abdul Malik berkata: “Celaka benar orang-orang berjenggot ini, apakah disini tak ada lagi orang tua yang bisa memimpin, sampai anak sekecil ini dijadikan pemimpin mereka?” Lalu dia menoleh kepada Iyas dan Bertanya: “Berapa usiamu wahai anak muda?”

Iyas menjawab: “Usiaku sama dengan usia Usamah bin Zaid saat diangkat Rosulullah Shallahu ‘alaihi waSallam sebagai panglima pasukan yang didalamnya ada Abu Bakar dan Umar RadhiAllahu ‘anhuma wahai amir –semoga Allah Subhana wa Ta’ala memanjangkan umur anda- .” Abdul Malik berkata: “Kemari, kemarilah wahai anak muda, semoga Allah memberkatimu.”

Kemudian, di suatu tahun, orang-orang keluar mencari hilal Ramadhan yang dipimpin lansung oleh sahabat utama Anas bin Malik Al-Anshari. Ketika itu beliau telah berusia senja dan hampir mencapai 100 tahun..

Orang-orang memperhatikan seluruh penjuru langit, namun tidak melihat apa-apa dilangit. 
Akan tetapi Anas terus mencari-cari dan berkata: “Aku telah melihat hilal!” Sambil menunjuk dengan tangannya kelangit, padahal tidak seorangpun melihatnya selain beliau.

Ketika itu, Iyas memperhatikan Anas RadhiAllahu ‘anhu, ternyata ada sehelai rambut panjang yang berada di alisnya hingga menjulur dipelupuk matanya. Dengan santun Iyas meminta izin untuk merapikan rambut Anas yang menjulur itu, lalu bertanya: “Apakah anda masih melihat hilal itu sekarang, wahai shahabat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi waSallam?”
Anas RadhiAllahu ‘anhu: “Tidak,aku tidak melihatnya... aku tidak melihatnya....”

______________________________________________________
Shuwaru min Hayati Tabi’in, Mereka Adalah Para Tabi’in (Edisi Indonesia). DR. Abdurrahman Ra’fat Basya.


Tidak ada komentar: