Telah diriwayatkan bahwa ketika masih kecil
beliau belajar ilmu hisab disebuah sekolah yang diajar oleh
yahudi ahli dzimmah. Pada suatu hari berkumpullah kawan-kawannnya dari kalangan yahudi itu, lalu mereka asyik membicarakan masalah agama mereka tanpa menyadari bahwa iyas turut mendengarkannya.
yahudi ahli dzimmah. Pada suatu hari berkumpullah kawan-kawannnya dari kalangan yahudi itu, lalu mereka asyik membicarakan masalah agama mereka tanpa menyadari bahwa iyas turut mendengarkannya.
Guru yahudi itu bertanya kepada teman-teman
iyas: “ Tidakkah kalian heran dengan kaum muslimin itu? Mereka berkata mereka
akan masuk surga, namun tidak akan buang air besar?
Iyas menoleh kepadanya lalu berkata,
Iyas : “Bolehkah aku ikut
campur dalam perkara yang engkau perbincangkan itu wahai guru?”
Guru : “Silahkan!”
Iyas : “Apakah semua yang
dimakan didunia ini keluar menjadi kotoran?”
Guru : “Tidak!”
Iyas : “Lantas kemana pergi
yang tidak keluar itu?”
Guru : “Tersalurkan sebagai
makanan jasmani!”
Iyas : “Lantas dengan alasan
apa kalian mengingkarinya? Jika makanan yang kita makan didunia saja sebagian
hilang dan diserap oleh tubuh, maka tak mustahill disurga seluruhnya diserap
oleh tubuh dan menjadi makanan jasmani.”
Mereka kalah Argumen, guru itu memberi isyarat
dengan tangannya sambil berkata kepada
Iyas: “Semoga Allah mematikanmu sebelum
dewasa.”
Shuwaru min Hayati Tabi’in, Mereka Adalah Para
Tabi’in (Edisi Indonesia). DR. Abdurrahman Ra’fat Basya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar