Rabu, Desember 12, 2012

ABU HAZIM AL-A'RAJ (SALAMAH BIN DINAR) 5 END




Suatu ketika Salamah bin Dinar menyertai pasukan muslimin menuju ke wilayah romawi untuk berjihad fi sabilillah. Setelah mencapai post terakhir perjalanannya, pasukan beristirahat terlebih dahulu sebelum menghadapi musuh dan terjun kedalam kancah peperangan.

Pasukan itu dipimpin oleh seorang komandan dari bani umayah. Pada kesempatan ini, dia mengutus seseorang kepada Abu Hazim. Utusan itu berkata: “Amir memanggil anda agar anda membacakan hadist kepada belaiau  dan ingin belajar dari anda.”

Maka Abu Hazim menulis surat untuk disampaikan kepada komandan pasukan, berbunyi sebagai berikut: “Wahai komandan, saya sudah pernah berjumpa dengan para ahli ilmudan mereka tidak pernah membawa ilmunya kepada orang-orang yang mengutamakan dunia. Saya rasa anda juga tak ingin saya menjadi orang yang berbuat demikian. Bila anda memerlukan saya datanglah kemari. Semoga keselamatan bagi anda dan orang-orang disekeliling anda.”

Setelah membaca surat itu, komandan mendatangi Abu Hazim. Dia memberi salam dan berkata: “Kami sepakat dengan apa yang anda tulis itu. Kami hargai nasehat anda. Tambahkanlah peringatan dan nasehat kepada kami, semoga anda mendapatkan balasan dengan yang lebih baik.”

Kemudian Abu Hazim memberikan peringatan dan nasihat-nasinatnya. Diantara yang beliau sampaikan adalah: “Perhatikanlah apa-apa yang anda sukai kelak di akhirat, kemudian bersemangatlah engkau untuk mendapatkannya. Perhatikanlah pula hal-hal yang tidak anda sukai disana, maka berzuhudlah terhadapnya didunia. Ketahuilah wahai komandan, bila kebathilan lebih anda sukai dan anda biarkan merajalela, maka yang akan datang dan mengelilingi anda adalah orang-orang yang bathil dan munafiq. Bila kebenaran yang lebih anda sukai, niscaya anda akan dikelilingi oleh orang-orang yang baik dan suka membantu. Oleh sebab itu, pilihlah mana yang lebih anda sukai.”

Ketika menjelang ajal, Abu Hazim Al-A’raj ditanya oleh para shahabat beliau: “Bagaimana keadaan anda wahai Abu Hazim?” Beliau berkata: “Bila kita selamat dari keburukan didinia maka tiadalah memudharatkan kita apa yang tidak kita dapatkan didunia?” lalu beliau membaca firman Allah Ta’ala:

Terjemahan:

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal shaleh, kelak Allah yang maha pemurah akan menanamkan dalam hati mereka rasa kasih sayang.” (QS. Maryam: 96)
Beliau mengulang-ulang ayat tersebut hingga ajal menjemputnya.

SELESAI
___________________________________________________________
Shuwaru min Hayati At-Tabi’in. Edisi Indonesia “Mereka Adalah Para Tabi’in”. DR. Abdurrahman Ra’fat Basya.

Tidak ada komentar: