Selasa, November 20, 2012

SEBAB... MEKARMU HANYA SEKALI, SURAT CINTA UNTUK PUTRI TERCINTA (Bagian 1)


Sebab Mekarmu Hanya Sekali, Surat Cinta untuk Putri Tercinta
Penyusun: Haikal Hira Habibillah
Yayasan Al-Sofwa

IFTITTAH

Ketika angin zaman menerpamu
Di atas cadas ataupun lumpur cemar
Teruslah mewangi wahai kuntumku
Tetaplah indah di padang liar
Hingga kaulah yang akan dipetik
Sebab mekarmu hanya sekali!

Bismillahirrahmanirrahim

Segala puji hanyalah milik Allah Subhaanahu wa ta'ala,
Raja semesta alam. Semoga Dia senantiasa memberikan
kekuatan dan kesabaran kepada kita dalam setiap pijakan
langkah di muka bumiNya. Selanjutnya, semoga salam dan
sejahtera selalu tercurah kepada Muhammad shallallahu
'alaihi wasallam, seorang Nabi paling akhir, manusia termulia
serta kekasihNya yang kehadirannya telah dihadiahkan bagi
dunia yang gelap gulita sebagai satu-satunya teladan
paripurna untuk segenap makhluk yang hidup sesudahnya.
Semoga keselamatan juga tetap terlimpah kepada
keluarganya, para sahabat beliau yang mulia, alim ulama serta
seluruh umat yang tak pernah henti dicintainya.

Putriku terkasih,...!!

Memandang lelapmu dalam dekapan sang ibu selama
ini, selalu membuatku yakin bahwa segalanya akan berjalan
baik-baik saja. Menikmati lembut nafasmu di atas buaian,
selalu membuat nyaman perasaanku di saat itu. Lalu masa-
masa yang indah itu dengan cepat telah berlalu. Dan usia terus
saja mengambil jatahnya. Hingga ketika hari telah berganti
Sebab Mekarmu Hanya Sekali | Surat Cinta Untuk Putri Tercinta
iiiminggu, dan bulan pun menapak tahun, tiba-tiba baru
kusadari bahwa tak lama lagi kau akan lepas dari sisiku. Karena
sudah tiba waktunya kau harus pergi. Menjemput kehidupan
milikmu sendiri. Ya, sudah saatnya kau harus kulepaskan
menuju kehidupan baru di luar sana.

Dunia luar! Adalah sebuah tempat yang sama sekali tak
ramah, putriku. Sebuah ruang di mana kau harus mampu
untuk tetap bertahan di tengah-tengah segala ancaman yang
bakal terus menghadangmu. Dengan bumi yang semakin tua
serta dipenuhi oleh beragam fasilitas yang seharusnya bisa
lebih memudahkan kehidupan. Tapi ternyata semua itu justru
membuat realitas kehidupan makin bertambah kacau dan
carut marut. Hari-hari terakhir ini, segala bentuk kekerasan
dan tindak jahiliyah sudah menampakkan diri secara terang-
terangan. Pergaulan bebas dengan bermacam latar belakang
dan sebabnya telah makin menjauhkan manusia dari
kehidupan yang ideal. Percampuran antara pria dan wanita
yang melanda setiap jengkal bumi telah menjadi
pemandangan biasa dan wajar. Dan tanpa disadari oleh siapa
pun, ‘kewajaran’ itu mulai menampakkan gejala-gejala yang
membahayakan. Ya, berbagai macam dampak negatif atas
budaya ikhtilath (campur baur antara laki-laki dan perempuan)
mulai muncul. Dan lagi-lagi, kaum wanita seperti dirimu
adalah yang pertama kali merasakan akibatnya, langsung
maupun tidak. Lalu liputan dari berbagai media yang cuma
berisikan berita-berita memiriskan jiwa. Semuanya berlomba-
lomba untuk menampilkan sisi bengis dan buram wajah
kehidupan. Kejahatan dan kemaksiatan di lingkungan sekitar
kita hanyalah masalah waktu. Tak ada lagi sebuah tempat pun
yang benar-benar aman. Begitulah! Ketika hari ini aku kembali
lagi menatap dunia yang liar itu melalui jendela rumah kita.
Tiba-tiba telah digerakkanNya tanganku untuk menuliskan
beberapa patah kata yang ingin kutitipkan untukmu.
Maka hanya kepadamulah wahai puteri tercinta,
kutuliskan surat ini. Bersama baluran doa restu serta curahan
rasa cintaku yang tak pernah kering, akan kupintakan pada
Allah Subhaanahu wa ta'ala –Sang Pemilik setiap jiwa-, agar
selalu melindungimu di dalam naungan keselamatan serta
ridha-Nya. Ketahuilah, bahwa aku sangat menyayangimu dan
tak ingin kau kalah oleh liciknya jebakan dunia.
Akhirnya, selamat memasuki masamasa remaja,
putriku! Jagalah selalu hati dan dirimu di setiap tempat dan
waktu.

Semoga Allah Subhaanahu wa ta'ala membimbing kita
semua.

Tidak ada komentar: