Jumat, Oktober 18, 2013

Syasya dan Galih


Sebenarnya hari ini aku malu pada diri sendiri. Kisah ini serupa dengan kejadian ketikaku berada dikelas 4 sd. Waktu itu ada seorang anak guru yang masih kelas 2 atau kelas 1. Dia (anak guru ini) anak perempuan yang cantik dan putih. Dia menjadi sorotan perbincangan anak2 disekolahku. Aku dan teman-teman sekelas sangat tertarik dengan anak ini. Kami tidak menyia-nyiakan  setiap kesempatan saat jam istirahat untuk menggoda selebriti kecil ini. Yang menjadi kepalanya adalah Galih. Galih ini termasuk anak yang ganteng.
barang kali selebriti kecil itu juga ada ketertarikan kepada galih sehingga galih semakin bersemanagat mengodanya (ingat! saat itu kami masih sd, jadi godaannya ya sekelas anak sd juga). Hingga akhirnya guru-guru mengetahui aksi kami dan kamipun dipanggil kekantor majlis guru dan disidangkan didepan semua guru. Woow, waktu itu kami sekitar 4 orang tertuntuk dengan muka merah, takut kena hukum, rasa cemas, deg-degan, ketawa yang tertahan, malu, mungkin juga senang ga' tau lah, apalagi setelah Mamanya selebriti kecil ini bilang, "atau kalian mau jadi menantu ibuk?". Mukaku dan teman2 semakin jadi merah mengambang, tawa makin tertahan sedangkan gur-guru lain dengan wajah gemas melihat kelakuan kami yang ada-ada aja. Kemudian mereka menasehati kami.

setelah 18 tahun berlalu. Dan kisah itu sudah terbenam jauh diingatanku dan teman-teman. Tertimbun kisah-kisah hidup yang beragam. Dan akupun tidak tahu dimana para aktor-aktor kisah silam ini berada sekarang. Aku dikejutkan dengan kejadian hari ini.

hari ini 11 Oktober 2013 sekolah tempat ku mengajar (hari aku adalah seorang guru) menjadi tuan rumah rapat periodik kepala-kepala sekolah. jadi ada dua kelas yang terpakai sebagai tempat acara. Walhasil, kelas 1 dan kelas 2 diparalel. Kelas 1 masuk setengah hari sampai istirahat dan kelas 2 masuk setelahnya.

Adalah seorang selebriti kecil yang bernama syasya. Syasya adalah murid kelas 1 yang cantik, putih, gigi rapi dan bersih, senyum menawan, periang, dan suka menebar senyum kasiapa aja. Kemuadian ada "New Galih". Ingat, ketika 18 tahun silam juga ada galih denga rupa yang menawan. Sekarangpun serupa. Tapi sekarang galih dan para aktor lainnya adalah dari kelas 6 -beda2 mipislah dari kisah yang lama-.

saat itu jam istirahat di hari jum'at. hari jum'at ini aku ga' ada kelas jadi kugunakan untuk menyelesaikan tugas2 lainnya. Teman Syasya melaporkan kepadaku bahwa galih dan teman-temannya mengoda-goda syasya. Syasya dan temannya lari keruanganku sambil tertawa dan bersembunyi diruanganku dari gangguan galih dan teman-temannya. Aku yang lagi sibuk nyelesaiin soal mid semester tidak terlalu menggubris aduannya ini. Maklum, anak-anak kan memang biasanya bermain. Jadi aku tetap sibuk dengan pekerjaanku. Tetapi galih dan teman2nya tetap berdiri diluar menunggu syasya keluar dari ruanganku. Syasyapun sesekali menengok keluar sambil tertawa geli dengan temannya. teman2 syasya yang perempuan dan bahkan kakak kelasnya yang perempuan juga sudah rame berada dipintu ruanganku menyaksikan aksi para aktor ini sambil tertawa dan senyum-senyum. Kondisi ini mengganggu konstrasiku. Mulailah aku memperhatikan apa yang mereka hebohkan. Ternyata, sekarang ada selebriti kecil yang lagi diincar2 dan digoda2 oleh para aktor. selebritinya kelas 1 dan aktor-aktor penggodanya kelas 6. Wooow!

Syasya dan temannya masih berada diruanganku. Dengan wajah simpati kutanyakan ke Syasya apa yang terjadi. Syasya menjawab sambil tersenyum, "Anak kelas 6 pak! mereka menggannguku!". Teman syasya menimpali, "Iya pak! Bang galih dan teman-temannya merayu2 syasya!" Wooow! Aku terdiam sambil tersenyum kecil teringat dan terbayang kisah yang kuceritakan diatas.

Lagi asyik2nya menanyai syasya dan temannya aku dikejutkan dengan laporan dari siswa kelas dua bahwa ada teman kelasnya yang berkelahi sampai kaki temannya yang berkelahi tersebut berdarah. Dengan segera kutinggalkan syasya dan temannya menuju kelas yang bersebelahan dengan ruanganku. ternyata, kesempatan ini tidak disia-siakan galih dan para aktor lainnya. Mereka masuk keruanganku menemui syasya yang masih berada diruangan tersebut untuk melancarkan aksinya. Mereka kembali merayu2 syasya. Tapi yang namanya anak-anak memang sukanya mengadu. Adalagi yang lapor ke aku bahwa galih dan temannya ada diruangku lagi godain syasya. Kuselesaikan masalah dikelas dan sejurus kemudian kukembali keruranganku. Tap! galih dan rekannya kepergok lagi mengganggu Syasya. Syasya dan temannya lari keluar ruangan sambil tersenyum malu.

Fikiranku melayang, bayangan 18 tahun silam kembali teringat yang ketika itu aku dan teman2kulah yang menjadi aktornya. Sekarang aku akan menjadi seorang Hakim yang akan menghadapi para aktor dengan kelakuan mereka. Ku layangkan senyum menawan yang pernah kumiliki agar mereka tetap rileks dan bersahabat, karena aku pernah merasakan saat2 seperti ini, tegang!. Perlahan aku mulai menanyakan apa yang terjadi. Para aktor saling tuduh. Tapi, tetap, senyum menawan kupasang di bibir sensual ku. Teman2 galih berkilah bahwa galih yang menggoda syasya. Galihpun berkilah teman2nyalah yang mengganggu syasya. Perlahan, akhirnya teman galih mulai membocorkan sedikit rahasia mereka. Dia berkata, "Galih yang mengatakan pak!". Aku dapat angin. Berarti Galih dan teman2nya mengatakan sesuatu kepada Syasya. Mendengar pengakuan temannya, Galih menuduh balik. Selang berapa menit, mereka seperti bersepakat untuk berbicara jujur.
"Baiklah pak!, kami akan katakan!", teman galih angkat bicara.

"Galih bilang bahwa Syasya adalah anak yang paling cantik dikelas 1. Sebelumnya, galih pernah menanyakan ke Syasya bahwa Syasya suka ga' sama galih, Syasya menjawab iya. trus kami menayakan ke syasya bahwa syasya suka ga' sama kami (teman galih yang lainnya satu persatu), Syasya menjawab tidak". makanya kami dan galih suka gangguin Syasya". Jelas teman galih lagi. plak plak plak (bunyi langkah anak2 berlari mendekat, apa benar bunyinya gitu yah? ya gitulah kira2).
"Pak! Pak! Syasya bilang bahwa bang Galih itu itu orangnya ganteng!". teman Syasya mengabarkan informasi terbaru.
Gubraaackk!
Ternyata selebriti kecil ini keganjenan juga!
Hadeeeh, anak sd udah kaya' gini? Upszzz, (jangan ingat yang 18 tahun silam).

Yalah, Kemudian Syasya dan temannya ku suruh keluar dari ruanganku dan juga para penonton ku suruh menjauh dan mulai memberikan teguran nasehat2 kepada galih dan teman2nya (Tentunya nasehat2 yang terbaik yang kumiliki) tanpa menceritakan kisah silamku kepada mereka. Takutnya nanti jadi dasar untuk melegalisasi aksinya. Galih dan teman2nya menerima nasehatku dan berpamitan, aLhamdulilllah tidak terlihat paras dongkol diwajah mereka. Kemudian kumulai mencari Syasya yang sudah menghilang dari penglihatanku. Akhirnya Aku menemukan Syasya dan menasehatinya juga (Tentunya juga nasehat2 yang terbaik yang kumiliki).

*Kisah Nyata dengan sedikit perubahan.
*Nama dalam cerita ini adalah nama samaran.

The Teacher.

Tidak ada komentar: